Minggu, 01 Januari 2012

Pilihan itu .

Aku tau pada akhirnya nanti bakalan ada yang terpilih, dan bakalan ada yang tersakiti atas pilihanku.
Itu pasti.
Tapi, inilah resikonya. Ini konsekuensinya.

Iya, aku bakalan liat orang yang aku sayangi sakit. Nggak peduli seberapa besar rasa sayangku, sakit itu, bakalan tetep ada.
Sakit itu, yang gara gara diriku sendiri. Pasti ada. Gara gara pilihan itu. Pasti ada.

Padahal, aku sadar,
Aku paling nggak bisa liat orang yang aku sayangi, tersakiti..
Tau kayak apa rasanya? Rasanya, ada kran yang dinyalakan di matamu. Rasanya, ada sesuatu yang membuat dadamu sesak.
Rasanya,
Menyakitkan..


Aku pernah dipilihkan pada hadapan seperti ini. Ketika aku harus memilih. Dan aku tau, ketika itu. Aku bukan memilih. Tapi aku lari dari pilihan itu. Hingga sekarang,
Sekarang saatnya, ketika pilihan itu mulai menghantuiku lagi.

Aku mohon,
Tolong,
Beri pilihan ketiga, pilihan untuk tidak melihat mereka tersakiti.
Aku mau mengorbankan kebahagiaanku, tapi aku mohon.
Jangan pernah buat aku melihat ada tangis di mata mereka..

Dari : Aku
Buat : Malaikat di surga
Malaikat, boleh nitip nggak?
Boleh yaa yaa yaaa?
Aku mau nitipin dua orang. 
Dua orang yang sebagian dari hidupku.
Yang buat aku jatuh cinta..


Malaikat..
Aku nitip mereka yaaa? Plis plis pliis >< 
kalo mereka nakal, cubit aja nggakpapa :D
Kalo mereka usil, gelitikin aja nggakpapa :D
Tapi aku mohon, jangan sampai ada air mata yang jatuh ya dari mata mereka?
Soalnya, mereka itu udah baaaaiiiik banget ke aku
Kebahagiaannya mereka, punyaku juga.
Makasih malaikaaat :)

Tidak ada komentar: